Stress yang dirasakan oleh manusia dapat mempengaruhi kehidupannya karena dapat menimbulkan hilangya selera makan, bicara berlebihan atau juga menarik diri, gejala muka yang memerah atau tubuh yang menggigil kedinginan, dan masih banyak lagi. Stress dapat menimbulkan dampak negatif, misalnya: pusing, tkenana darah tinggi, mudah marah, sedih, sulit berkonsentrasi, nafsu makan berubah, tidak bisa tidur atau merokok terus menerus. Selain itu, stress juga dapat menyebabkan seseorang menjadi lebih sensitif/peka terhadap depresi, kecelakaan, virus, masuk angin, serangan jantung, bahkan kangker.
4 Gejala Stress
Stress tidak hanya menyangkut pada segi lahir, tetapi juga batin kita, maka tidak mengherankan jika gejala stress ditemukan dalam segala segi diri kita yang penting : fisik, emosi, intelek, dan interpersonal. Beberapa contoh dari gejala-gejala stress sebagai berikut:
1. Gejala fisik
Beberapa gejala yang sering dialami oleh lanjut usia :
- Sakit kepala, pusing, pening
- Tidur tidak teratur : Insomnia(susah tidur), bangun terlalu awal.
- Sakit punggung, terutama dibagian bawah.
- Urat tegang-tegang terutama pada leher dan bahu.
- Tekanan darah tinggi atau serangan jantung.
- Berubah selera makan.
- Mudah lelah atau kehilangan daya energi.
- Bertambah banyak melakukan kekeliruan atau kesalahan kerja dan hidup.
Gejala stress yang berkaitan dengan keadaan psikis atau mental dari lanjut usia. Bila tidak ditangani dengan baik stress ini dapat membawa orang berurusan dengan psikiater. Contoh dari gejala emosional:
- Gelisah atau cemas,
- Sedih, depresi, menangis
- Mood atau suasana hati sering berubah-ubah
- Mudah panas atau cepat marah
- Rasa harga diri menurun atau merasa tidak aman
- Terlalu peka dan mudah tersinggung
- Gampang menyerah pada orang dan mempunyai sikap bermusuhan
- Emosi mengering atau kehabisan sumber daya mental (burn out)
Stress juga berdampak pada kerja intelek. Gejala intelektual ini berkaitan dengan pola pikir seseorang. Gejala yang paling sering muncul pada lanjut usia:
- Susah berkonsentrasi dan memusatkan pikiran,
- Sulit membuat keputusan,
- Mudah lupa (pikun),
- Daya ingat menurun,
- Melamun secara berlebihan,
- Produktifitas atau prestasi kerja menurun,
- Mutu kerja rendah,
- Dalam kerja bertambah jumlah kekeliruan yang dibuat.
Gejala stress yang mempengaruhi hubungan dengan orang lain, baik di dalam maupun di luar rumah, gejala-gejala tersebut antara lain:
- Kehilangan kepercayaan pada orang lain,
- Mudah menyalahkan orang lain,
- mudah membatalkan janji atau tidak memenuhinya
- Suka mencari-cari kesalahan orang lain atau menyerang orang dengan kata-kata,
- Mengambil sikap terlalu membentengi dan mempertahankan diri,
- Mendiamkan atau memusuhi orang lain.
0 comments:
Posting Komentar